KEARIFAN
LOKAL MASYARAKAT KOTA PALEMBANG MENGENAI EKOLOGI
Tugas Kelompok Mata Kuliah
Sosiologi Lingkungan
Oleh :
1. Fitri (07021281419164)
2. Indah Maharani (07021281419158)
3. Yuyuk Sanggra Wangi (07021281419160)
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya
2015
1.
Latar Belakang
Semua orang mengenal teknologi. Sesuai dengan tingkatan dan
daya guna serta kompleksitas bagian-bagian pembentukanya, dibedakan teknologi
sederhana, teknologi madya dan teknologi tinggi. Disamping itu dikenal pula
istilah teknologi tepat guna. Makin tinggi teknologi yang diuasai oleh warga
masyarakat dari suatu Negara mengidentifikasikan termasuk peringkat Negara
maju. makin bervariasinya teknologi yang dipergunakan oleh manusia, kemungkinan
terjadi perubahan budaya bangsa menjadi sanngat besar. Teknologi merupakan
suatu hasil pikiran manusia yang ditindaklanjuti dengan sesuatu rekayasa yang
bertujuan untuk mempermudah hidup manusia. Perkembangan teknologi ditandai
dengan makin berkembangnya industry pada abad ke-19. Akibat sampingan dari
perkembangan industry adalah timbulnya pencemaran lingkungan oleh sampah,
limbah dan kotoran industry baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pertambahan penduduk yang pesat menuntut barbagai macam teknologi yang tentu
saja akan makin banyak dan bervariasi, sampah, limbah dan dan kotoran yang
dihasilkan sebagai produk sampingan. Limbah, sampah dan produk sampingan ini
yang sering menimbulkan masalah lingkungan.
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang
sampai saat ini belum dapat ditangani dengan cepat dan tepat terutama di Negara
yang sedang berkembang. Kemampuan
pengelola kebersihan dalam menangani sampah ini belum seimbang dngan akumulasi
sampah yang dihasilakan. Bayangan orang, sampah merupakan Sesuatu hal yang
cukup menakutkan padahal dari sudut
pandang yang lain sampah itu juga menarik . mengapa dikatakan menarik ? untuk
menjawabnya terlebih dahulu kita uraikan apa itu sampah. Sampah (waste) adalah
suatu benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh yang empunya atau yang
sudah tidak dimanfaatkan lagi. Sampah dan limbah menimbulkan masalah lingkungan
terutama di kota-kota besar. Makin banyak manusianya, makin banyak dan
bervariasi sampah dan limbah yang dihasilkan. Masing-masing jenis sampah dan
limbah perlu cara penannganan tersendiri. Kekeliruan dalam penanganan masalah
sampah dan limbah dapat mengakibatkan gangguan, lingkungan menjadi tidak sehat,
bau busuk menyebar di daerah sekitar, estetika lingkungan menurun. Oleh sebab
itu penanganan sampah merupakan tugas bersama, bukan tugas orang-perorang atau
dinas kebersihan kota, namun semua anggota masyarakat harus berperan serta dalam
mewujudkan lingkungan yang sehat. Berdasarkan mudah dan tidaknya terdegradasi
sampah dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu sampah yang mudah
terurai dan sampah yang tidak mudah
terurai.
Menjawab soal mengapa sampah ini menarik untuk dikaji karena
setiap dampak yang ditimbulkan oleh masalah disamping negative juga memberikan
dampak positif walaupun hanya sedikit. Seperti yang kita ketahui sampah
merupakan barang yang dianggap tidak berharga dan di buang oleh pemiliknya.
Namun demikian, pengelolaan sampah yang benar mampu menimbulkan dampak positif bagi masyarakat.
Secara singkat manfaat sampah baik yang berbentuk bahan organic maupun bahan
anorganik dapat diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai daya guna kembali.
Alternative pemanfaatan sampah misalnya dalam hal ini adalah plastic. Dalam hal
ini perusahan yang menyediakan perabotan rumah tangga dapat memanfaatkan sampah
plastic yang dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil yang selanjutnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat pot bunga, ember, sekop dan
lain-lain. Sementara untuk masyarakat yang tidak cukup modal juga dapat membuat
usaha seperti membuat kerajinan dari
saset kopi, deterjen dan berbagai produk pabrik lainnya untuk bahan pelapis
beragai aksesori yang cantik seperti bunga plastic. Kreatifitas seseorang yang
didukung oleh masyarakat dalam memanfaatkan sampah akan mampu menghasilkan
pendapatan tambahan. Sampah dapat menjadi barang berharaga bila ditangani
dengan serius dilandasi dengan kemampuan aplikasi teknologi sederhana dan tepat
guna. Selain dapat mengurangi sampah akan membuka kesempatan kerja bagi orang lain
yang membutuhkan.
Menjaga lingkungan sangat penting untuk dilakukan. Lingkungan
yang ramah atau bersih merupakan keinginan banyak masyarakat. Semua orang
menginginkan kebersihan tidak ada yang ingin melihat hal-hal yang tidak bersih.
Kesadaran akan indahnya kebersihan harus ditanamkan kepada anak-anak sedini
mungkin sebab salah satu kurang nya kesadaran anak-anak tidak memperhatikan
lingkungannya adalah karena kurangnya perhatian dari masayarakat sekitar bahkan
keluarganya sendiri untuk menanamkan perilaku-perilaku yang baik menyangkut
bagaimana memelihara lingkungan (bersikap arif kepada lingkungan) agar krisis
lingkungan tidak terjadi.
2.
Perumusan Kajian/
Masalah
Krisis
ekologi itu dimana tidak terdapat kestabilan lingkungan.Mengenai krisis lingkungan saat ini, sangat memprihatinkan jika
tidak diatasi maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Untuk itu
perlu sebagai manusia kita perlu menanamkan sikap kearifan pada lingkungan.Ekologi
dari tahun ke tahun semakin parah salah satu pemicunya yaitu kendaraan dan juga
sampah.
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang
sampai saat ini belum dapat ditangani dengan cepat dan tepat terutama di Negara
yang sedang berkembang. Berbagai dampak akibat pengelolaan sampah yang kurang
tuntas dapat menimbulkan perseteruan, saling menyalahkan yang kesemuanya itu
tidak akan dapat menyelesaikan masalah sampah. Sampah yang tidak dikelola
dengan baik akan berdampak pada kesehatan manusia yang menimbulkan dua efek
yaitu efek langsung dan tidak langsung. Efek langsung dapat terjadi karena
adanya kontak langsung dengan sampah maupun limbah. Sedangkan efek tidak
langsung dapat dirasakan oleh masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran
dan pembuangan sampah dan limbah. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit
bawaan vector yang berkembang biak di dalam sampah. Penyakit bawaan sampah
sangat luas dan dapat berupa penyakit menular, penyakit tidak menular dan dapat
juga akibat kebakaran, keracunan dan lain-lain.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan dan mengakibatkan dampak negative pada lingkungan
yaitu terjadinya pencemaran baik pencemaran tanah, udara maupun air sehingga
pengelolaan berbagai sampah mutlak diperlukan. Dari pencemaran inilah maka dapat
mengakibatkan krisis ekologi. Krisis ekologi atau kerusakan lingkungan hidup
merupakan deteorisasi lingkungan yang ditandai dengan hilangnya sumber daya
tanah, air, udara, punahnya fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Kerusakan
lingkungan merupakan salah satu ancaman yang paling berbahaya untuk
kelangsungan hidup manusia. Saat alam rusak karena dihancurkan dan kehilangan
sumber daya, itu merupakan tanda bahwa lingkungan mengalami kerusakan. Maka
dari itu sangat diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran dan kearifan bagi
masyarakat agar kerusakan lingkungan dapat sedikit diatasi terutama kesadaran
akan bahayanya sampah.
3.
Teori/ Konsep/ Tinjauan
Pustaka yang Berkaitan
A. Asas
lingkungan
A.Tresna Sastrawijaya, M.Sc. dalam
bukunya pencemaran lingkungan menyatakan bahwa "Pencemaran lingkungan
adalah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan
manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan
radiasi, bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah organisme. Perbuatan ini
dapat mempengaruhi langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil
pertanian, peternakan, benda-benda, perilaku dalam apresiasi di alam
bebas".Sumber alam ialah segala sesuatu yang memungkinkan organisme hidup
untuk meningkatkan pengubahan energi.
B. Teori
Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori
lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta manusia dan kepentingannya dianggap yang
paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil
dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manusia
sebagai pusat sistem alam semesta hanya manusia yang mempunyai hak,
kepentingan, dan nilai atas alam. Kepentingan manusia yg paling utama, paling
penting dan paling tinggi. segala sesuatu yang lain di alam hanya dinilai
sebatas fungsinya untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia. Diperkuat
dengan paradigma ilmu Cartesian yang bersifat mekanistik reduksionis. ada
pemisahan yg tegas antara manusia sebagai subyek dan alam sebagai obyek ilmu
pengetahuan. ilmu pengetahuan bersifat
otonom dan bebas nilai melahirkan sikap dan perilaku manipulatif eksploitatif
tanpa kepedulian sama sekali terhadap alam.Antroposentrisme selain bersifat
antroposentris, juga sangat instrumentalistik
pola hubungan manusia dan alam dilihat hanya dalam relasi instrumental.
C.
Teori Biosentrisme
Biosentrisme setiap kehidupan dan
makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri tidak hanya
manusia yang mempunyai nilai alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri
lepas dari kepentingan manusia. Biosentrisme menolak argumen antroposentrisme,
karena yang menjadi pusat perhatian dan yang dibela oleh teori ini adalah
kehidupan, secara moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini
mempunyai nilai moral yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Mendasarkan moralitas pada keluhuran kehidupan, baik pada manusia maupun pada
makhluk hidup lainnya Konsekuensinya alam semesta adalah sebuah komunitas
moral, Manusia maupun bukan manusia sama-sama memiliki nilai moral Kehidupan
makhluk hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam setiap
keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan untung-rugi bagi
kepentingan manusia.
Ekosentrisme merupakan kelanjutan
dari teori biosentrisme. Ekosentrisme adalah
etika yang diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya baik
yang hidup maupun yang tidak. Secara ekologis makhluk hidup (biotis) dan
benda-benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lainnya kewajiban dan
tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup. Ekosentrisme
Salah satu versi ekosentrisme adalah Deep ecology.
Makhluk hidup di luar manusia tidak
memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat
untuk hidup dan berkembang. Makhluk hidup selain manusia memiliki hak asasi
atas ekosistem dan habitatnya. Hak asasi alam tidak bersifat absolut.
F.
Teori Ekofeminisme
Eko-feminism
adalah pengembangan kini dalam pemikiran feminisme yang menyatakan bahwa krisis
lingkungan global akhir-akhir ini adalah diramalkan hasil dari kebudayaan
patriakhal. Batasan di atas diperkuat oleh pandangan Karen J Warren sebagai berikut.
:
“Keyakinan nilai, sikap
dan asumsi dasar dunia barat atas dirinya sendiri dan orang-orangnya dibentuk
oleh bingkai piker konseptual patriarkhi yang menindas, yang bertujuan untuk
menjelaskan, membenarkan dan menjaga hubungan antara dominasi dan subordinasi
secara umum serta dominasi laki-laki terhadap perempuan pada khususnya” . Baik
feminism maupun ekologi memiliki satu visi, yakni henddak membangun pandangan
dunia dan praktiknya yang tidak berdasarkan pada model dominsasi. Jika ekologi
memperlakukan baik pada makhluk hidup maupun makhluk yang tidak hidup sama dan
sederajat, sama halnya dengan itu, feminisme pun memperjuangkan relasi sosial
atau hubungan kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan baik laki-laki atau
perempuan tidak ada yang berposisi dominan maupun subordinan. Teori ekofeminisme adalah salah satu cabang
teori feminis yang mencoba menjelaskan keterkaitan alam dan perempuan. Fokus
teori ini adalah kerusakan alam yang mempunyai hubungan langsung dengan
penindasan perempuan.
G.
Kearifan Lokal
Era kejenuhan teknologi dan
kebosanan atas rasionalisme justru tidak bisa memberikan penyelesaian yang
memuaskan bagi krisis lingkungan. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan modern
tidak bisa merumuskan hubungan yang harmonis antara alam dengan manusia kini.
Ia terbukti telah meletakkan pandangan eksploitatif dengan mengabaikan
kepentingan alam. Bruce Mitchell dkk, misalnya, menyatakan krisis lingkungan
dewasa ini tidak lepas dari pandangan sistem reduktif (menjadi sederhana) yang
sekaligus menjadi watak ilmu pengetahuan modern.
Sistem pengetahuan lokal terdapat dalam
masyarakat-masyarakat lokal dengan
karakteristik karakteristik antara lain:
1. Keturunan
penduduk asli suatu daerah yang kemudian dihuni oleh sekelompok masyarakat dari
luar yang lebih kuat;
2. Sekelompok
orang yang mempunyai bahasa, tradisi, budaya dan agama yang berbeda dengan
kelompok yang lebih dominan;
3. Selalu
diasosiasikan dengan beberapa tipe kondisi ekonomi masyarakat;
4. Keturunan
masrakat pemburu, nomadik dan ladang berpindah;
5. Masyarakat
dengan hubungan sosial yang selalu menekankan pada kelompok, pengambilan
kesepakatan melalui kesepakatan dan pengelolaan SDA secara komunal.
4.
Analisa dan Pembahasan
A. Pengetahuan
Masyarakat Mengenai Krisis Lingkungan
Krisis lingkungan itu dimana kurangnya pelestarian
lingkungan. Krisis lingkungan adalah masih banyak sampah bertumpuk dan tidak
ada kesadaran dari masyarakat akan kebersihan, masyarakat hanya tahu
menggunakan, membuang dan membakar sampah, jika sampah yang tidak bisa terurai
seperti plastik itu dibakar, maka akan menyebabkan polusi udara, jika
sampah-sampah itu di buang ke sungai maka akan terjadi polusi air. Krisis
ekologi itu dimana tidak terdapat kestabilan lingkungan, sampah dibiarkan saja
menumpuk tanpa adanya usaha untuk menanggulangi sampah-sampah tersebut. Karena
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya sampah bagi kehidupan mereka,
masyarakat selalu saja menyalahkan pemerintah yang tidak mengurusi
sampah-sampah dari hasil kegiatan masyarakat, akan tetapi walaupun pemerintah
telah mengupayakan kebersihan lingkungan, jika tidak ada kerjasama yang baik
dengan masyarakat setempat, maka lingkungan yang bersih akan sulit terwujud.
Mengenai krisis lingkungan saat ini, sangat
memprihatinkan, sampah bertebaran dimana-mana, apalagi pada masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah tepi sungai. Seperti halnya, di Srinanti yang
rumahnya berada di tepi sungai, jadi sampah-sampah dari sisa hasil kegiatan
rumah tangga langsung saja dibuang ke sungai. Setiap orang sadar jika membuang
sampah di sungai itu tidak baik, tapi itu sulit untuk dirubah karena sudah
menjadi kebiasaan, bukan hanya mereka yang tinggal di tepi sungai berbuat
demikian, bahkan hampir semua masyarakat yang membuang sampahnya langsung ke
sungai. Pembuangan sampah yang seperti ini bisa mencemari kualitas air sungai
dan juga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit bagi masyarakat yang
menggunakan ataupun mengkonsumsi air sungai ini. Krisis lingkungan itu sendiri
sebenarnya akibat ulah manusia sendiri yang dalam proses pembangunan nya tidak
memerhatikan kelestarian alam. Krisis ekologi dari tahun ke tahun semakin parah
salah satu pemicunya yaitu kendaraan dan juga sampah. Sampah yang tidak di
kelola dengan baik akan mencemari lingkungan misalnya jika di buang ke sungai
maka dapat mencemari air.Krisis lingkungan juga disebabkan kendaraan yang
banyak yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Manusia seutuhnya yang bertanggung
jawab pada lingkungan untuk itulah sikap arif kepada lingkungan sangat
diperlukan.
B. Masalah
yang ditimbulkan sampah plastic dan solusinya
Sampah kantong plastik itu tidak dipungkiri semakin
hari semakin banyak jumlahnya. Misalkan kita kepasar membeli ikan teri pasti
menggunakan kantong plastik,kenapa tidak menggunakan daun pisang saja. Ini
merupakan penyebab sampah kantong plastik itu semakin banyak dan menumpuk di
selokan dan menyebabkan banjir. Demi alasan praktis. Mungkin pengetahuan
masyarakat terhadap dampak dari kantong plastik itu belum mengetahui,hanya
beberapa masyarakat yang sadar akan dampak tersebut. Misalkan saja kita
berbelanja di toko swalayan pasti meminta kantong yang lebih besar supaya bisa
menampung barang belanjaan yang lebih banyak. Untuk itu dalam menangani sampah
kantong plastik ini kita dapat mengumpulkannya selanjutnya jika sudah banyak
terkumpul dijual ke pengepul. Jenis
sampah itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah non
organik. sampah organic adalah sampah yang dapat terurai sendiri seperti daun,
ranting. sedangkan sampah non organic adalah sampah yang tidak dapat terurai
contohnya sampah plastic. Masyarakat awam dalam pengelolaan sampah dilakukan
dengan cara di bakar, di timbun bahkan di buang ke sungai agar sampah tersbut
hanyut.
Pemikiran seperti ini sudah terjadi sejak zaman dulu
jadi tidak heran di zaman yang canggih seperti sekarang ini hal tersebut tetap
dilakukan. Sampah sebenarnya tidak boleh di bakar apalagi setelah di bakar
ditimbun kecuali jika sampah itu termasuk organik. Sampah organik yang ditimbun
seperti daun akan menghasilkan PH netral dan tumbuhan sangat senang di tempat
tanah yang menghasilkan PH netral. Lain halnya di rumah sakit sampah di bagi
menjadi 2 macam yaitu sampah medis dan sampah non medis. Sampah medis itu
seperti alat-alat rumah sakit seperti jarum suntik, infus atau alat-alat yang
digunakan unttuk memeriksa pasien. Sedangkan sampah non medis itu seperti
sampah pasien baik itu sampah makanan maupun sampah plastic yang dibawa oleh
keluarga pasien. Dinas kesehatan sendiri memiliki suatu program khusus yang
bertujuan untuk mensosialisasikan masalah bahaya lingkungan yang di sebut
Kesling. Kesling adalah kesehatan lingkungan masyarakat, di dinas kesehatan
kesling merupakan satu-satunya program dinas kesehatan untuk mensosialisasikan
masalah lingkungan seperti sampah dan cara mengelola air . Rumah tangga juga
salah satu factor terbesar yang ikut berkontribusi dalam banyaknya masalah
sampah. Seorang ibu “perempuan” adalah sosok yang sering berinteraksi dengan
produk rumah tangga. Untuk itulah Perempuan
memiliki peran dengan menentukan produk rumah tangga yang ramah lingkungan.
Untuk memilih produk rumah tangga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, memilih produk pembersih yang menggunakan bahan aktif biodegradable.
Bahan ini termasuk dalam kategori ramah lingkungan karena dapat terurai oleh
pengolah limbah dan proses alamiah. Kedua, menghindari produk yang mengandung
merkuri. Merkuri merupakan logam berbahaya yang sering ditambahkan dalam
beberapa produk, seperti kosmetik, cat, dan baterai.Selain memilih produk rumah
tangga ramah lingkungan, kepedulian perempuan dalam mengelola lingkungan juga
dapat dilakukan dengan memilih alat-alat rumah tangga yang ramah lingkungan.
Dalam memilih peralatan rumah tangga, utamakan untuk produk yang hemat energi.
Sampah yang banyak di rumah akan menyebabkan banyak sumber
penyakit di keluarga. Jika dirumah sampah tidak di buang dan tidak di kelola
dengan baik akan menyebabkan berbagai penyakit seperti tipes, muntaber.
Pemerintah khususnya di kabupaten Indralaya menangani masalah sampah dengan cara
sistem "open damping" artinya membuang sampah setelah penuh kami
timbun . Sistem opendamping itu yaitu menimbun sampah di dalam lubang. Tanah digali
hingga membentuk lubang setelah diberikan pengamanan yaitu terval kemudian
lindihnya dimasukkan ke dalam pembuangan tertentu. Lindih adalah air resapan
dari sampah itu terbuang di tempat tertentu. Selanjutnya membuat area lubang
baru dan pembuangan lindih diarahkan ke tempat semula. Adapun wilayah nya kota
Tanjung raja ada dibuang ke TPA di Tanjung Raja dan di Indralaya ada di TPA
Pemulutan Barat. Pemerintah telah membentuk petugas pengangkut sampah yang
biasanya melayani pengambilan sampah setiap hari yang ditentukan waktu dari jam
7 sampai dengan selesai. Sehingga kota Indralaya bersih karena kalau ada sifat
sampah yang menimbun itu akan menyebabkan bau busuk serta pembiakan
(ulat/belatung) yang jelas akan mengganggu masyarakat yang bermukim didekat TPS
tersebut dan bisa merusak keadaan kota itu sendiri.
Membicarakan tentang solusi menghadapi sampah, mari
kita mulai dari hal-hal yang sederhana saja. Kata Buanglah sampah pada
tempatnya. Mudah sekali menemukan kalimat ini. Di pasar-pasar, di pojok
warnet, di sudut gang buntu, di tempat rekreasi, dan masih banyak tempat lagi.
Masyarakat yang pandai pasti tahu cara menekan produk sampah, setidaknya sampah
yang dia hasilkan sendiri. Kata tersebut jangan
hanya sebagai slogan saja tetapi juga perlu dibuktikan.
Secara garis besar upaya yang dapat dilakukan
terkait masalah sampah adalah :
1.
Peran Ibu Rumah
Tangga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Di dalam rumah tangga masalah sampah dapat diatasi
salah satunya seorang ibu adalah actor yang sangat penting dalam rumah tangga. Seorang
ibu sebagai ratu rumah tangga mempunyai “kendali utama” dalam manajemen rumah
tangga. Oleh sebab itu, para ibu seharusnya menyadari peran penting
dirinya dalam menumbuhkan kebiasaan memilah sampah dalam lingkungan rumah
tangga, sebagai awal dari mata rantai pengelolaan sampah. Ibu, sudah seharusnya
memiliki kesadaran, kepedulian, dan pengetahuan yang memadai tentang
jenis-jenis sampah. Kemudian, hal tersebut ditularkan kepada anak-anak sedini
mungkin, serta seluruh anggota keluarga.Ada Konsep yang perlu dipahami para ibu
agar dapat ditularkan kepada seluruh anggota keluarga. Yaitu Konsep 3R yang
mengedepankan REUSE, REDUCE, dan RECYCLE.Untuk memilih produk rumah tangga, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan. Pertama, memilih produk pembersih yang menggunakan bahan
aktif biodegradable. Kedua, menghindari produk yang mengandung merkuri. Selain
memilih produk rumah tangga ramah lingkungan, kepedulian perempuan dalam
mengelola lingkungan juga dapat dilakukan dengan memilih alat-alat rumah tangga
yang ramah lingkungan. Dalam memilih peralatan rumah tangga, utamakan untuk
produk yang hemat energi.
2.
Konsep 3R
dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Konsep ini perlu dipahami para ibu agar dapat
ditularkan kepada seluruh anggota keluarga. Konsep 3R mengedepankan
REUSE, REDUCE, dan RECYCLE.
1.
REUSE artinya menggunakan kembali. Bahan-bahan seperti wadah plastik dan
kemasan dapat dimanfaatkan kembali menjadi wadah peralatan. Kertas-kertas
bekas di satu sisi dapat digunakan kembali untuk mengeprint draft.
Dibutuhkan kejelian dan kreatifitas untuk menggunakan kembali barang-barang
yang sebetulnya masih dapat digunakan.
2.
REDUCE (Mengurangi) dapat dilakukan dengan mengurangi pemakaian barang yang
tidak terlalu dibutuhkan sehingga dapat mengurangi sampah. Misalnya,
kurangi pemakaian kantong plastik. Gunakan tas belanja yang dapat dipakai
ulang dan dicuci.
3.
RECYCLE (Mendaur Ulang) dapat dilakukan untuk jenis sampah basah organik maupun
sampah kering organik dan sampah kering nonorganik. Sampah basah organik
dapat didaur ulang menjadi pupuk di Unit Pengolahan Sampah Organik.
Sedangkan sampah kering organik maupun sampah kering nonorganik dapat didaur
ulang menjadi produk daur ulang yang bernilai ekonomi seperti tas cantik
dan dompet dari plastik bekas kemasan, tempat alat tulis dari botol plastik,
gelang/bros dari bekas gantungan kunci dan lain sebagainya.
Jika upaya ini dapat dilakukan
dengan benar masalah sampah yang sangat mengganggu kehidupan bermasyrakat
tersebut akan berubah menjadi salah satu cara bagi mereka untuk berbisnis.
C. Pengetahuan
Masyarakat Mengenai Kearifan Lokal
Kearifan lokal seperti penggunaan sapu tangan,
sebagai pengganti tisu, baik disekolah maupun diluar sekolah sangat digalakkan,
banyak orang yang tidak menerapkan itu, karena merasa malu jika masih harus
membawa sapu tangan kemana-mana, lebih baik menggunakan tisu, karena sangat
praktis, kalau sudah di pakai bisa langsung di buang. Tidak ada lagi yang
menggunakan sapu tangan, mungkin alasannya sama , yaitu karena malu dan juga
repot, kalau kotor harus dicuci lagi, tidak seperti tisu, yang kotor bisa
langsung dibuang.Mengenai kearifan lokal, contoh lainnya dapat dilakukan misalnya
penggunaan buntelan sebagai pengganti kantong plastik, dalam keluarga tapi
tidak ada yang menerpkannya, karena itu terkesan jadul. Di sekolah bahkan pernah
diajarkan membuat karya dari barang bekas, namun setelah tamat dari SMA
kerajinan tangan yang diajarkan itu sudah ditinggalkan, tidak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Untuk kearifan lokal, dari organisasi 3R (Reduce,
Reuse, Recycle). Di organisasi ini diajarkan bagaimana cara memanfaatkan
barang-barang bekas, misalnya saja dengan cara membuat kerajinan tangan dari
barang bekas tersebut. mendaur ulang sampah, memperpanjang umur sampah dengan
menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai. Selain itu, juga
untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, disosialisasikan untuk menggunakan
buntelan/furoshiki. Selain buntelan/furoshiki, untuk mengurangi penggunaan
kantong plastik juga ibu-ibu rumah tangga dianjurkan untuk menggunakan sangkik
(keranjang) jika berbelanja ke pasar. Semua mengetahui dampak apa yang
disebabkan oleh lingkungan yang tidak ramah dan juga bagaimana bersikap arif
pada lingkungan, tetapi hanya sebatas mengetahui saja belum sepenuhnya menerapkan
kearifan lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat tanjung raja : serbet
Serbet
adalah sebuah kain yang telah dijahit berupa tas dimana serbet ini digunakan
sebagai wadah atau tas untuk meletakkan mangkok yang berisi beras yang sering
digunakan oleh ibu ibu ketika menghadiri
acara-acara seperti acara kematian atau resepsi pernikahan. Serber itu adalah alat yang menarik selain
dari kantong plastik. Itu juga ramah lingkungan,dengan motif yang indah.
Membangkitkan kearifan lokal merupakan salah satu
cara menjaga lingkungan dan meredam watak eksploitatif manusia atas alam.
Berbagai macam cara yang dilakukan baik dari
masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalah sampah:
1. Masyarakat
( dibuat kerajinan dan juga ada sebagian masyarakat yang membuat buntelan)
2. Pemerintah
(mengupayakan sarana tempat sampah)
Kearifan local adalah gagasan
setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik,
tertanam dan di ikuti masyarakat. Jika kearifan ini tidak dicanangkan maka yang
terjadi adalah krisis ekologi. Krisis ekologi adalah proses dimana lingkungan
rusak karena manusia mengekploitasi alam tanpa adanya maksud untuk
melestarikannya. Salah satu masalah lingkungan yang paling sering terjadi
adalah samapah. Sampah (waste) adalah suatu
benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh yang empunya atau yang sudah
tidak dimanfaatkan lagi. Krisis lingkungan itu sendiri sebenarnya akibat
ulah manusia sendiri yang dalam proses pembangunan nya tidak memerhatikan
kelestarian alam. Krisis ekologi dari tahun ke tahun semakin parah salah satu
pemicunya yaitu kendaraan dan juga sampah. Sampah yang tidak di kelola dengan
baik akan mencemari lingkungan misalnya jika di buang ke sungai maka dapat
mencemari air.
Dari hasil temuan yang kami kaji
dalam mendapatkan informasi terkait masalah kearifan local untuk masalah
lingkungan sampah ini adalah bahwasanya sejak zaman dahulu masalah sampah sudah
menjadi masalah lingkungan yang sulit untuk diatasi. Zaman dahulu banyak orang
yang mebakar bahkan mengubur bahkan membuang sampah ke sungai untuk
mengatasinya. Alasan mereka untuk menjaga lingkungan mereka tetap bersih.
Tindakan ini bagi mereka adalah hal yang tepat tetapi pada zaman sekarang hal itu
dianggap kurang efektif karena dapat menyebabkan masalah lingkungan. Jika
dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai
di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Jika
di timbun di tanah akan menyebabkan unsur hara tanah menjadi tidal subur. Sedangkan
jika dibuang Di laut, akan berdampak pada proses rantai makanan di kawasan itu.
Mungkin pada zaman dahulu mereka melakukan cara-cara itu karena belum ada
pemahaman yang jelas bagi mereka bagaimana mengelola sampah dengan benar dan
juga karena zaman dahulu pembangunan yang terjadi juga tidak terlalu padat jadi
lingkungan tetap lestari. Untuk itulah kita generasi yang baru harus punya
sifat arif terhadap lingkungan agar masalah-masalah lingkungan bisa di hindari.
Rekomendasi
Dari
permasalahan yang kami kaji tersebut dapat kami berikan masukan (rekomendasi)
bahwasanya krisis lingkungan dapat di atasi jika setiap manusia memiliki rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan disekitarnya karena sudah kewajiban bagi
setiap manusia untuk melestarikan alam. Untuk masalah sampah dari penyebab nya
sampah di sebabkan oleh manusia sendiri untuk itu bersikap bijak lah terhadap
apapun yang dilakukan. Berbelanja boleh tetapi jika itu adalah kebutuhan karena
jika berdasarkan keinginan tidak akan ada habis-habisnya. Di dalam rumah tangga
masalah sampah dapat diatasi salah satunya seorang ibu adalah actor yang sangat
penting dalam rumah tangga. seorang ibu sebagai ratu rumah tangga
mempunyai “kendali utama” dalam manajemen rumah tangga. Mulai dari urusan
belanja kebutuhan rumah tangga.
Ibu
yang tinggal di rumah maupun yang bekerja di luar rumah, menjadi panutan bagi
anak-anaknya dalam menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dan kedisiplinan di rumah. Oleh
sebab itu, para ibu seharusnya menyadari peran penting dirinya dalam
menumbuhkan kebiasaan memilah sampah dalam lingkungan rumah tangga, sebagai
awal dari mata rantai pengelolaan sampah. Ibu, sudah seharusnya memiliki
kesadaran, kepedulian, dan pengetahuan yang memadai tentang jenis-jenis sampah.
Kemudian, hal tersebut ditularkan kepada anak-anak sedini mungkin, serta
seluruh anggota keluarga.Ada Konsep
yang perlu dipahami para ibu agar dapat ditularkan kepada seluruh anggota
keluarga. Yaitu Konsep 3R yang mengedepankan REUSE, REDUCE, dan RECYCLE. Pemerintah
juga harus berkontribusi dalam masalah sampah misalnya menyediakan tempat
membuang sampah dan juga tenaga kerja untuk mengangkut sampah. Jika
memang belum bisa, maka gali kembali kearifan lokal macam penggunaan pincuk
(daun pisang) atau Kearifan Lokal seperti penggunaan serbet. Serber itu adalah
alat yang menarik selain dari kantong plastic dan juga penggunaan sapu tangan
daripada menggunakan tissue.
Maka dari itu sangat diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran
dan kearifan bagi masyarakat agar kerusakan lingkungan dapat sedikit diatasi
terutama kesadaran akan bahayanya sampah.Sejatinya manusialah yang bertanggung
jawab penuh atas segala krisis yang terjadi di lingkungan.
Daftar
Pustaka
Y.istiyono W. dan Ostaria Silaban. 2006. Edisi terbaru “Kamus Pintar” Bahasa
Indonesia. Karisma Publishing Group
Sukandarrumindi. 2009. Rekayasa Gambut, Briket Batubara dan Sampah Organik. Gajah Mada University
Press: Yogyakarta halaman
Supardi, Bahrudin. 2009. Berbakti Untuk bumi. PT Remaja Rosdakarya Bandung: Bandung
Soemarwoto, Otto. 2009. Analisis mengenai Dampak Lingkungan. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta
Kusumawati, Rohana dan Windarsih, Gut.
2010. Buku Panduan Pendidik Biologi Untuk
SMA/ MA. PT Intan Pariwara: Klaten
Dwi Susilo, Rachmat. 2014. Sosiologi Lingkungan. Rajawali Pers: Jakarta
Y.istiyono W. dan Ostaria Silaban. 2006. Edisi terbaru “Kamus Pintar” Bahasa
Indonesia. Karisma Publishing Group
West, Bernadette dkk. 1998. Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup. Yayasan Obor Indonesia:
Jakarta
Pudjanarsa, Astu dan Nursuhud,
Djati. 2008. Mesin Konversi Energi Edisi
Revisi. Andi Yogyakarta: Yogyakarta
Pamulardi, Bambang.1999.Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan.PT RajaGrafindo
Persada: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar