Sabtu, 23 Januari 2016

sosiologi lingkungan fisip unsri 2014



KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KOTA PALEMBANG MENGENAI EKOLOGI
                                                                   
Tugas Kelompok Mata Kuliah
Sosiologi Lingkungan



 







Oleh :
1.  Fitri                                          (07021281419164)
2.  Indah Maharani                     (07021281419158)
3.  Yuyuk Sanggra Wangi                   (07021281419160)




Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya
2015
1.              Latar Belakang
Semua orang mengenal teknologi. Sesuai dengan tingkatan dan daya guna serta kompleksitas bagian-bagian pembentukanya, dibedakan teknologi sederhana, teknologi madya dan teknologi tinggi. Disamping itu dikenal pula istilah teknologi tepat guna. Makin tinggi teknologi yang diuasai oleh warga masyarakat dari suatu Negara mengidentifikasikan termasuk peringkat Negara maju. makin bervariasinya teknologi yang dipergunakan oleh manusia, kemungkinan terjadi perubahan budaya bangsa menjadi sanngat besar. Teknologi merupakan suatu hasil pikiran manusia yang ditindaklanjuti dengan sesuatu rekayasa yang bertujuan untuk mempermudah hidup manusia. Perkembangan teknologi ditandai dengan makin berkembangnya industry pada abad ke-19. Akibat sampingan dari perkembangan industry adalah timbulnya pencemaran lingkungan oleh sampah, limbah dan kotoran industry baik secara langsung maupun tidak langsung. Pertambahan penduduk yang pesat menuntut barbagai macam teknologi yang tentu saja akan makin banyak dan bervariasi, sampah, limbah dan dan kotoran yang dihasilkan sebagai produk sampingan. Limbah, sampah dan produk sampingan ini yang sering menimbulkan masalah lingkungan.
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini belum dapat ditangani dengan cepat dan tepat terutama di Negara yang sedang berkembang.  Kemampuan pengelola kebersihan dalam menangani sampah ini belum seimbang dngan akumulasi sampah yang dihasilakan. Bayangan orang, sampah merupakan Sesuatu hal yang cukup menakutkan padahal  dari sudut pandang yang lain sampah itu juga menarik . mengapa dikatakan menarik ? untuk menjawabnya terlebih dahulu kita uraikan apa itu sampah. Sampah (waste) adalah suatu benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh yang empunya atau yang sudah tidak dimanfaatkan lagi. Sampah dan limbah menimbulkan masalah lingkungan terutama di kota-kota besar. Makin banyak manusianya, makin banyak dan bervariasi sampah dan limbah yang dihasilkan. Masing-masing jenis sampah dan limbah perlu cara penannganan tersendiri. Kekeliruan dalam penanganan masalah sampah dan limbah dapat mengakibatkan gangguan, lingkungan menjadi tidak sehat, bau busuk menyebar di daerah sekitar, estetika lingkungan menurun. Oleh sebab itu penanganan sampah merupakan tugas bersama, bukan tugas orang-perorang atau dinas kebersihan kota, namun semua anggota masyarakat harus berperan serta dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Berdasarkan mudah dan tidaknya terdegradasi sampah dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu sampah yang mudah terurai  dan sampah yang tidak mudah terurai.
Menjawab soal mengapa sampah ini menarik untuk dikaji karena setiap dampak yang ditimbulkan oleh masalah disamping negative juga memberikan dampak positif walaupun hanya sedikit. Seperti yang kita ketahui sampah merupakan barang yang dianggap tidak berharga dan di buang oleh pemiliknya. Namun demikian, pengelolaan sampah yang benar mampu  menimbulkan dampak positif bagi masyarakat. Secara singkat manfaat sampah baik yang berbentuk bahan organic maupun bahan anorganik dapat diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai daya guna kembali. Alternative pemanfaatan sampah misalnya dalam hal ini adalah plastic. Dalam hal ini perusahan yang menyediakan perabotan rumah tangga dapat memanfaatkan sampah plastic yang dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat pot bunga, ember, sekop dan lain-lain. Sementara untuk masyarakat yang tidak cukup modal juga dapat membuat usaha seperti membuat kerajinan  dari saset kopi, deterjen dan berbagai produk pabrik lainnya untuk bahan pelapis beragai aksesori yang cantik seperti bunga plastic. Kreatifitas seseorang yang didukung oleh masyarakat dalam memanfaatkan sampah akan mampu menghasilkan pendapatan tambahan. Sampah dapat menjadi barang berharaga bila ditangani dengan serius dilandasi dengan kemampuan aplikasi teknologi sederhana dan tepat guna. Selain dapat mengurangi sampah akan membuka kesempatan kerja bagi orang lain yang membutuhkan.
Menjaga lingkungan sangat penting untuk dilakukan. Lingkungan yang ramah atau bersih merupakan keinginan banyak masyarakat. Semua orang menginginkan kebersihan tidak ada yang ingin melihat hal-hal yang tidak bersih. Kesadaran akan indahnya kebersihan harus ditanamkan kepada anak-anak sedini mungkin sebab salah satu kurang nya kesadaran anak-anak tidak memperhatikan lingkungannya adalah karena kurangnya perhatian dari masayarakat sekitar bahkan keluarganya sendiri untuk menanamkan perilaku-perilaku yang baik menyangkut bagaimana memelihara lingkungan (bersikap arif kepada lingkungan) agar krisis lingkungan tidak terjadi.
2.              Perumusan Kajian/ Masalah
Krisis ekologi itu dimana tidak terdapat kestabilan lingkungan.Mengenai krisis lingkungan saat ini, sangat memprihatinkan jika tidak diatasi maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Untuk itu perlu sebagai manusia kita perlu menanamkan sikap kearifan pada lingkungan.Ekologi dari tahun ke tahun semakin parah salah satu pemicunya yaitu kendaraan dan juga sampah.
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini belum dapat ditangani dengan cepat dan tepat terutama di Negara yang sedang berkembang. Berbagai dampak akibat pengelolaan sampah yang kurang tuntas dapat menimbulkan perseteruan, saling menyalahkan yang kesemuanya itu tidak akan dapat menyelesaikan masalah sampah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada kesehatan manusia yang menimbulkan dua efek yaitu efek langsung dan tidak langsung. Efek langsung dapat terjadi karena adanya kontak langsung dengan sampah maupun limbah. Sedangkan efek tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah dan limbah. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vector yang berkembang biak di dalam sampah. Penyakit bawaan sampah sangat luas dan dapat berupa penyakit menular, penyakit tidak menular dan dapat juga akibat kebakaran, keracunan dan lain-lain.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan dan mengakibatkan dampak negative pada lingkungan yaitu terjadinya pencemaran baik pencemaran tanah, udara maupun air sehingga pengelolaan berbagai sampah mutlak diperlukan. Dari pencemaran inilah maka dapat mengakibatkan krisis ekologi. Krisis ekologi atau kerusakan lingkungan hidup merupakan deteorisasi lingkungan yang ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Kerusakan lingkungan merupakan salah satu ancaman yang paling berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia. Saat alam rusak karena dihancurkan dan kehilangan sumber daya, itu merupakan tanda bahwa lingkungan mengalami kerusakan. Maka dari itu sangat diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran dan kearifan bagi masyarakat agar kerusakan lingkungan dapat sedikit diatasi terutama kesadaran akan bahayanya sampah.
3.              Teori/ Konsep/ Tinjauan Pustaka yang Berkaitan

A.       Asas lingkungan
A.Tresna Sastrawijaya, M.Sc. dalam bukunya pencemaran lingkungan menyatakan bahwa "Pencemaran lingkungan adalah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan radiasi, bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, benda-benda, perilaku dalam apresiasi di alam bebas".Sumber alam ialah segala sesuatu yang memungkinkan organisme hidup untuk meningkatkan pengubahan energi.

B.       Teori Antroposentrisme

Antroposentrisme adalah teori lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta  manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manusia sebagai pusat sistem alam semesta hanya manusia yang mempunyai hak, kepentingan, dan nilai atas alam. Kepentingan manusia yg paling utama, paling penting dan paling tinggi. segala sesuatu yang lain di alam hanya dinilai sebatas fungsinya untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia. Diperkuat dengan paradigma ilmu Cartesian yang bersifat mekanistik reduksionis. ada pemisahan yg tegas antara manusia sebagai subyek dan alam sebagai obyek ilmu pengetahuan.  ilmu pengetahuan bersifat otonom dan bebas nilai melahirkan sikap dan perilaku manipulatif eksploitatif tanpa kepedulian sama sekali terhadap alam.Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat instrumentalistik  pola hubungan manusia dan alam dilihat hanya dalam relasi instrumental.

C.     Teori Biosentrisme

Biosentrisme setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri tidak hanya manusia yang mempunyai nilai alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Biosentrisme menolak argumen antroposentrisme, karena yang menjadi pusat perhatian dan yang dibela oleh teori ini adalah kehidupan, secara moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai nilai moral yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan. Mendasarkan moralitas pada keluhuran kehidupan, baik pada manusia maupun pada makhluk hidup lainnya Konsekuensinya alam semesta adalah sebuah komunitas moral, Manusia maupun bukan manusia sama-sama memiliki nilai moral Kehidupan makhluk hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia.


Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori biosentrisme. Ekosentrisme adalah  etika yang diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya baik yang hidup maupun yang tidak. Secara ekologis makhluk hidup (biotis) dan benda-benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lainnya kewajiban dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup. Ekosentrisme Salah satu versi ekosentrisme adalah Deep ecology.

Makhluk hidup di luar manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang. Makhluk hidup selain manusia memiliki hak asasi atas ekosistem dan habitatnya. Hak asasi alam tidak bersifat absolut.

F.              Teori Ekofeminisme
Eko-feminism adalah pengembangan kini dalam pemikiran feminisme yang menyatakan bahwa krisis lingkungan global akhir-akhir ini adalah diramalkan hasil dari kebudayaan patriakhal. Batasan di atas diperkuat oleh pandangan Karen J Warren sebagai berikut. :
“Keyakinan nilai, sikap dan asumsi dasar dunia barat atas dirinya sendiri dan orang-orangnya dibentuk oleh bingkai piker konseptual patriarkhi yang menindas, yang bertujuan untuk menjelaskan, membenarkan dan menjaga hubungan antara dominasi dan subordinasi secara umum serta dominasi laki-laki terhadap perempuan pada khususnya” . Baik feminism maupun ekologi memiliki satu visi, yakni henddak membangun pandangan dunia dan praktiknya yang tidak berdasarkan pada model dominsasi. Jika ekologi memperlakukan baik pada makhluk hidup maupun makhluk yang tidak hidup sama dan sederajat, sama halnya dengan itu, feminisme pun memperjuangkan relasi sosial atau hubungan kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan baik laki-laki atau perempuan tidak ada yang berposisi dominan maupun subordinan.  Teori ekofeminisme adalah salah satu cabang teori feminis yang mencoba menjelaskan keterkaitan alam dan perempuan. Fokus teori ini adalah kerusakan alam yang mempunyai hubungan langsung dengan penindasan perempuan.

G.            Kearifan Lokal
Era kejenuhan teknologi dan kebosanan atas rasionalisme justru tidak bisa memberikan penyelesaian yang memuaskan bagi krisis lingkungan. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan modern tidak bisa merumuskan hubungan yang harmonis antara alam dengan manusia kini. Ia terbukti telah meletakkan pandangan eksploitatif dengan mengabaikan kepentingan alam. Bruce Mitchell dkk, misalnya, menyatakan krisis lingkungan dewasa ini tidak lepas dari pandangan sistem reduktif (menjadi sederhana) yang sekaligus menjadi watak ilmu pengetahuan modern.
Sistem pengetahuan lokal terdapat dalam masyarakat-masyarakat lokal dengan
karakteristik karakteristik antara lain:
1.      Keturunan penduduk asli suatu daerah yang kemudian dihuni oleh sekelompok masyarakat dari luar yang lebih kuat;
2.      Sekelompok orang yang mempunyai bahasa, tradisi, budaya dan agama yang berbeda dengan kelompok yang lebih dominan;
3.      Selalu diasosiasikan dengan beberapa tipe kondisi ekonomi masyarakat;
4.      Keturunan masrakat pemburu, nomadik dan ladang berpindah;
5.      Masyarakat dengan hubungan sosial yang selalu menekankan pada kelompok, pengambilan kesepakatan melalui kesepakatan dan pengelolaan SDA secara komunal.

4.              Analisa dan Pembahasan

A.    Pengetahuan Masyarakat Mengenai Krisis Lingkungan
Krisis lingkungan itu dimana kurangnya pelestarian lingkungan. Krisis lingkungan adalah masih banyak sampah bertumpuk dan tidak ada kesadaran dari masyarakat akan kebersihan, masyarakat hanya tahu menggunakan, membuang dan membakar sampah, jika sampah yang tidak bisa terurai seperti plastik itu dibakar, maka akan menyebabkan polusi udara, jika sampah-sampah itu di buang ke sungai maka akan terjadi polusi air. Krisis ekologi itu dimana tidak terdapat kestabilan lingkungan, sampah dibiarkan saja menumpuk tanpa adanya usaha untuk menanggulangi sampah-sampah tersebut. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya sampah bagi kehidupan mereka, masyarakat selalu saja menyalahkan pemerintah yang tidak mengurusi sampah-sampah dari hasil kegiatan masyarakat, akan tetapi walaupun pemerintah telah mengupayakan kebersihan lingkungan, jika tidak ada kerjasama yang baik dengan masyarakat setempat, maka lingkungan yang bersih akan sulit terwujud.
Mengenai krisis lingkungan saat ini, sangat memprihatinkan, sampah bertebaran dimana-mana, apalagi pada masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tepi sungai. Seperti halnya, di Srinanti yang rumahnya berada di tepi sungai, jadi sampah-sampah dari sisa hasil kegiatan rumah tangga langsung saja dibuang ke sungai. Setiap orang sadar jika membuang sampah di sungai itu tidak baik, tapi itu sulit untuk dirubah karena sudah menjadi kebiasaan, bukan hanya mereka yang tinggal di tepi sungai berbuat demikian, bahkan hampir semua masyarakat yang membuang sampahnya langsung ke sungai. Pembuangan sampah yang seperti ini bisa mencemari kualitas air sungai dan juga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit bagi masyarakat yang menggunakan ataupun mengkonsumsi air sungai ini. Krisis lingkungan itu sendiri sebenarnya akibat ulah manusia sendiri yang dalam proses pembangunan nya tidak memerhatikan kelestarian alam. Krisis ekologi dari tahun ke tahun semakin parah salah satu pemicunya yaitu kendaraan dan juga sampah. Sampah yang tidak di kelola dengan baik akan mencemari lingkungan misalnya jika di buang ke sungai maka dapat mencemari air.Krisis lingkungan juga disebabkan kendaraan yang banyak yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Manusia seutuhnya yang bertanggung jawab pada lingkungan untuk itulah sikap arif kepada lingkungan sangat diperlukan.
B.     Masalah yang ditimbulkan sampah plastic dan solusinya
Sampah kantong plastik itu tidak dipungkiri semakin hari semakin banyak jumlahnya. Misalkan kita kepasar membeli ikan teri pasti menggunakan kantong plastik,kenapa tidak menggunakan daun pisang saja. Ini merupakan penyebab sampah kantong plastik itu semakin banyak dan menumpuk di selokan dan menyebabkan banjir. Demi alasan praktis. Mungkin pengetahuan masyarakat terhadap dampak dari kantong plastik itu belum mengetahui,hanya beberapa masyarakat yang sadar akan dampak tersebut. Misalkan saja kita berbelanja di toko swalayan pasti meminta kantong yang lebih besar supaya bisa menampung barang belanjaan yang lebih banyak. Untuk itu dalam menangani sampah kantong plastik ini kita dapat mengumpulkannya selanjutnya jika sudah banyak terkumpul  dijual ke pengepul. Jenis sampah itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah non organik. sampah organic adalah sampah yang dapat terurai sendiri seperti daun, ranting. sedangkan sampah non organic adalah sampah yang tidak dapat terurai contohnya sampah plastic. Masyarakat awam dalam pengelolaan sampah dilakukan dengan cara di bakar, di timbun bahkan di buang ke sungai agar sampah tersbut hanyut.
Pemikiran seperti ini sudah terjadi sejak zaman dulu jadi tidak heran di zaman yang canggih seperti sekarang ini hal tersebut tetap dilakukan. Sampah sebenarnya tidak boleh di bakar apalagi setelah di bakar ditimbun kecuali jika sampah itu termasuk organik. Sampah organik yang ditimbun seperti daun akan menghasilkan PH netral dan tumbuhan sangat senang di tempat tanah yang menghasilkan PH netral. Lain halnya di rumah sakit sampah di bagi menjadi 2 macam yaitu sampah medis dan sampah non medis. Sampah medis itu seperti alat-alat rumah sakit seperti jarum suntik, infus atau alat-alat yang digunakan unttuk memeriksa pasien. Sedangkan sampah non medis itu seperti sampah pasien baik itu sampah makanan maupun sampah plastic yang dibawa oleh keluarga pasien. Dinas kesehatan sendiri memiliki suatu program khusus yang bertujuan untuk mensosialisasikan masalah bahaya lingkungan yang di sebut Kesling. Kesling adalah kesehatan lingkungan masyarakat, di dinas kesehatan kesling merupakan satu-satunya program dinas kesehatan untuk mensosialisasikan masalah lingkungan seperti sampah dan cara mengelola air . Rumah tangga juga salah satu factor terbesar yang ikut berkontribusi dalam banyaknya masalah sampah. Seorang ibu “perempuan” adalah sosok yang sering berinteraksi dengan produk rumah tangga. Untuk itulah Perempuan memiliki peran dengan menentukan produk rumah tangga yang ramah lingkungan. Untuk memilih produk rumah tangga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, memilih produk pembersih yang menggunakan bahan aktif biodegradable. Bahan ini termasuk dalam kategori ramah lingkungan karena dapat terurai oleh pengolah limbah dan proses alamiah. Kedua, menghindari produk yang mengandung merkuri. Merkuri merupakan logam berbahaya yang sering ditambahkan dalam beberapa produk, seperti kosmetik, cat, dan baterai.Selain memilih produk rumah tangga ramah lingkungan, kepedulian perempuan dalam mengelola lingkungan juga dapat dilakukan dengan memilih alat-alat rumah tangga yang ramah lingkungan. Dalam memilih peralatan rumah tangga, utamakan untuk produk yang hemat energi.
Sampah yang banyak di rumah akan menyebabkan banyak sumber penyakit di keluarga. Jika dirumah sampah tidak di buang dan tidak di kelola dengan baik akan menyebabkan berbagai penyakit seperti tipes, muntaber. Pemerintah khususnya di kabupaten Indralaya menangani masalah sampah dengan cara sistem "open damping" artinya membuang sampah setelah penuh kami timbun . Sistem opendamping itu yaitu  menimbun sampah di dalam lubang. Tanah digali hingga membentuk lubang setelah diberikan pengamanan yaitu terval kemudian lindihnya dimasukkan ke dalam pembuangan tertentu. Lindih adalah air resapan dari sampah itu terbuang di tempat tertentu. Selanjutnya membuat area lubang baru dan pembuangan lindih diarahkan ke tempat semula. Adapun wilayah nya kota Tanjung raja ada dibuang ke TPA di Tanjung Raja dan di Indralaya ada di TPA Pemulutan Barat. Pemerintah telah membentuk petugas pengangkut sampah yang biasanya melayani pengambilan sampah setiap hari yang ditentukan waktu dari jam 7 sampai dengan selesai. Sehingga kota Indralaya bersih karena kalau ada sifat sampah yang menimbun itu akan menyebabkan bau busuk serta pembiakan (ulat/belatung) yang jelas akan mengganggu masyarakat yang bermukim didekat TPS tersebut dan bisa merusak keadaan kota itu sendiri.
Membicarakan tentang solusi menghadapi sampah, mari kita mulai dari hal-hal yang sederhana saja. Kata Buanglah sampah pada tempatnya. Mudah sekali menemukan kalimat ini. Di pasar-pasar, di pojok warnet, di sudut gang buntu, di tempat rekreasi, dan masih banyak tempat lagi. Masyarakat yang pandai pasti tahu cara menekan produk sampah, setidaknya sampah yang dia hasilkan sendiri. Kata tersebut jangan hanya sebagai slogan saja tetapi juga perlu dibuktikan.
Secara garis besar upaya yang dapat dilakukan terkait masalah sampah adalah :



 
1.      Peran Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Di dalam rumah tangga masalah sampah dapat diatasi salah satunya seorang ibu adalah actor yang sangat penting dalam rumah tangga. Seorang ibu sebagai ratu rumah tangga mempunyai “kendali utama” dalam manajemen rumah tangga.  Oleh sebab itu, para ibu seharusnya menyadari peran penting dirinya dalam menumbuhkan kebiasaan memilah sampah dalam lingkungan rumah tangga, sebagai awal dari mata rantai pengelolaan sampah. Ibu, sudah seharusnya memiliki kesadaran, kepedulian, dan pengetahuan yang memadai tentang jenis-jenis sampah. Kemudian, hal tersebut ditularkan kepada anak-anak sedini mungkin, serta seluruh anggota keluarga.Ada Konsep yang perlu dipahami para ibu agar dapat ditularkan kepada seluruh anggota keluarga.  Yaitu Konsep 3R yang mengedepankan REUSE, REDUCE, dan RECYCLE.Untuk memilih produk rumah tangga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, memilih produk pembersih yang menggunakan bahan aktif biodegradable. Kedua, menghindari produk yang mengandung merkuri. Selain memilih produk rumah tangga ramah lingkungan, kepedulian perempuan dalam mengelola lingkungan juga dapat dilakukan dengan memilih alat-alat rumah tangga yang ramah lingkungan. Dalam memilih peralatan rumah tangga, utamakan untuk produk yang hemat energi.



2.      Konsep 3R dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Konsep ini perlu dipahami para ibu agar dapat ditularkan kepada seluruh anggota keluarga.  Konsep 3R mengedepankan REUSE, REDUCE, dan RECYCLE.
1. REUSE artinya menggunakan kembali.  Bahan-bahan seperti wadah plastik dan kemasan dapat dimanfaatkan kembali menjadi wadah peralatan.  Kertas-kertas bekas di satu sisi dapat digunakan kembali untuk mengeprint draft.  Dibutuhkan kejelian dan kreatifitas untuk menggunakan kembali barang-barang yang sebetulnya masih dapat digunakan.
2. REDUCE (Mengurangi) dapat dilakukan dengan mengurangi pemakaian barang yang tidak terlalu dibutuhkan sehingga dapat mengurangi sampah.  Misalnya, kurangi pemakaian kantong plastik.  Gunakan tas belanja yang dapat dipakai ulang dan dicuci.
3. RECYCLE (Mendaur Ulang) dapat dilakukan untuk jenis sampah basah organik maupun sampah kering organik dan sampah kering nonorganik.  Sampah basah organik dapat didaur ulang menjadi pupuk di Unit Pengolahan Sampah Organik.  Sedangkan sampah kering organik maupun sampah kering nonorganik dapat didaur ulang  menjadi produk daur ulang yang bernilai ekonomi seperti tas cantik dan dompet dari plastik bekas kemasan, tempat alat tulis dari botol plastik, gelang/bros dari bekas gantungan kunci dan lain sebagainya.
            Jika upaya ini dapat dilakukan dengan benar masalah sampah yang sangat mengganggu kehidupan bermasyrakat tersebut akan berubah menjadi salah satu cara bagi mereka untuk berbisnis.
C.     Pengetahuan Masyarakat Mengenai Kearifan Lokal
Kearifan lokal seperti penggunaan sapu tangan, sebagai pengganti tisu, baik disekolah maupun diluar sekolah sangat digalakkan, banyak orang yang tidak menerapkan itu, karena merasa malu jika masih harus membawa sapu tangan kemana-mana, lebih baik menggunakan tisu, karena sangat praktis, kalau sudah di pakai bisa langsung di buang. Tidak ada lagi yang menggunakan sapu tangan, mungkin alasannya sama , yaitu karena malu dan juga repot, kalau kotor harus dicuci lagi, tidak seperti tisu, yang kotor bisa langsung dibuang.Mengenai kearifan lokal, contoh lainnya dapat dilakukan misalnya penggunaan buntelan sebagai pengganti kantong plastik, dalam keluarga tapi tidak ada yang menerpkannya, karena itu terkesan jadul. Di sekolah bahkan pernah diajarkan membuat karya dari barang bekas, namun setelah tamat dari SMA kerajinan tangan yang diajarkan itu sudah ditinggalkan, tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk kearifan lokal, dari organisasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Di organisasi ini diajarkan bagaimana cara memanfaatkan barang-barang bekas, misalnya saja dengan cara membuat kerajinan tangan dari barang bekas tersebut. mendaur ulang sampah, memperpanjang umur sampah dengan menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai. Selain itu, juga untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, disosialisasikan untuk menggunakan buntelan/furoshiki. Selain buntelan/furoshiki, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik juga ibu-ibu rumah tangga dianjurkan untuk menggunakan sangkik (keranjang) jika berbelanja ke pasar. Semua mengetahui dampak apa yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak ramah dan juga bagaimana bersikap arif pada lingkungan, tetapi hanya sebatas mengetahui saja belum sepenuhnya menerapkan kearifan lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat tanjung raja : serbet
Serbet adalah sebuah kain yang telah dijahit berupa tas dimana serbet ini digunakan sebagai wadah atau tas untuk meletakkan mangkok yang berisi beras yang sering digunakan oleh ibu ibu ketika menghadiri  acara-acara seperti acara kematian atau resepsi pernikahan.  Serber itu adalah alat yang menarik selain dari kantong plastik. Itu juga ramah lingkungan,dengan motif yang indah.
Membangkitkan kearifan lokal merupakan salah satu cara menjaga lingkungan dan meredam watak eksploitatif manusia atas alam.
Berbagai macam cara yang dilakukan baik dari masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalah sampah:

1.      Masyarakat ( dibuat kerajinan dan juga ada sebagian masyarakat yang membuat buntelan)



















 


















2.      Pemerintah (mengupayakan sarana tempat sampah)










 





Kesimpulan

Kearifan local adalah gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, tertanam dan di ikuti masyarakat. Jika kearifan ini tidak dicanangkan maka yang terjadi adalah krisis ekologi. Krisis ekologi adalah proses dimana lingkungan rusak karena manusia mengekploitasi alam tanpa adanya maksud untuk melestarikannya. Salah satu masalah lingkungan yang paling sering terjadi adalah samapah. Sampah (waste) adalah suatu benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh yang empunya atau yang sudah tidak dimanfaatkan lagi. Krisis lingkungan itu sendiri sebenarnya akibat ulah manusia sendiri yang dalam proses pembangunan nya tidak memerhatikan kelestarian alam. Krisis ekologi dari tahun ke tahun semakin parah salah satu pemicunya yaitu kendaraan dan juga sampah. Sampah yang tidak di kelola dengan baik akan mencemari lingkungan misalnya jika di buang ke sungai maka dapat mencemari air.
Dari hasil temuan yang kami kaji dalam mendapatkan informasi terkait masalah kearifan local untuk masalah lingkungan sampah ini adalah bahwasanya sejak zaman dahulu masalah sampah sudah menjadi masalah lingkungan yang sulit untuk diatasi. Zaman dahulu banyak orang yang mebakar bahkan mengubur bahkan membuang sampah ke sungai untuk mengatasinya. Alasan mereka untuk menjaga lingkungan mereka tetap bersih. Tindakan ini bagi mereka adalah hal yang tepat tetapi pada zaman sekarang hal itu dianggap kurang efektif karena dapat menyebabkan masalah lingkungan. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Jika di timbun di tanah akan menyebabkan unsur hara tanah menjadi tidal subur. Sedangkan jika dibuang Di laut, akan berdampak pada proses rantai makanan di kawasan itu. Mungkin pada zaman dahulu mereka melakukan cara-cara itu karena belum ada pemahaman yang jelas bagi mereka bagaimana mengelola sampah dengan benar dan juga karena zaman dahulu pembangunan yang terjadi juga tidak terlalu padat jadi lingkungan tetap lestari. Untuk itulah kita generasi yang baru harus punya sifat arif terhadap lingkungan agar masalah-masalah lingkungan bisa di hindari.
Rekomendasi

Dari permasalahan yang kami kaji tersebut dapat kami berikan masukan (rekomendasi) bahwasanya krisis lingkungan dapat di atasi jika setiap manusia memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan disekitarnya karena sudah kewajiban bagi setiap manusia untuk melestarikan alam. Untuk masalah sampah dari penyebab nya sampah di sebabkan oleh manusia sendiri untuk itu bersikap bijak lah terhadap apapun yang dilakukan. Berbelanja boleh tetapi jika itu adalah kebutuhan karena jika berdasarkan keinginan tidak akan ada habis-habisnya. Di dalam rumah tangga masalah sampah dapat diatasi salah satunya seorang ibu adalah actor yang sangat penting dalam rumah tangga. seorang ibu sebagai ratu rumah tangga mempunyai “kendali utama” dalam manajemen rumah tangga.  Mulai dari urusan belanja kebutuhan rumah tangga. 
Ibu yang tinggal di rumah maupun yang bekerja di luar rumah, menjadi panutan bagi anak-anaknya dalam menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dan kedisiplinan di rumah. Oleh sebab itu, para ibu seharusnya menyadari peran penting dirinya dalam menumbuhkan kebiasaan memilah sampah dalam lingkungan rumah tangga, sebagai awal dari mata rantai pengelolaan sampah. Ibu, sudah seharusnya memiliki kesadaran, kepedulian, dan pengetahuan yang memadai tentang jenis-jenis sampah. Kemudian, hal tersebut ditularkan kepada anak-anak sedini mungkin, serta seluruh anggota keluarga.Ada Konsep yang perlu dipahami para ibu agar dapat ditularkan kepada seluruh anggota keluarga.  Yaitu Konsep 3R yang mengedepankan REUSE, REDUCE, dan RECYCLE. Pemerintah juga harus berkontribusi dalam masalah sampah misalnya menyediakan tempat membuang sampah dan juga tenaga kerja untuk mengangkut sampah. Jika memang belum bisa, maka gali kembali kearifan lokal macam penggunaan pincuk (daun pisang) atau Kearifan Lokal seperti penggunaan serbet. Serber itu adalah alat yang menarik selain dari kantong plastic dan juga penggunaan sapu tangan daripada menggunakan tissue.
Maka dari itu sangat diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran dan kearifan bagi masyarakat agar kerusakan lingkungan dapat sedikit diatasi terutama kesadaran akan bahayanya sampah.Sejatinya manusialah yang bertanggung jawab penuh atas segala krisis yang terjadi di lingkungan.
Daftar Pustaka

Y.istiyono W. dan Ostaria Silaban. 2006. Edisi terbaru “Kamus Pintar” Bahasa Indonesia. Karisma Publishing Group
Sukandarrumindi. 2009. Rekayasa Gambut, Briket Batubara dan Sampah Organik. Gajah Mada University Press: Yogyakarta halaman
Supardi, Bahrudin. 2009. Berbakti Untuk bumi. PT Remaja Rosdakarya Bandung: Bandung
Soemarwoto, Otto. 2009. Analisis mengenai Dampak Lingkungan. Gajah Mada University Press: Yogyakarta
Kusumawati, Rohana dan Windarsih, Gut. 2010. Buku Panduan Pendidik Biologi Untuk SMA/ MA. PT Intan Pariwara: Klaten
Dwi Susilo, Rachmat. 2014. Sosiologi Lingkungan. Rajawali Pers: Jakarta
Y.istiyono W. dan Ostaria Silaban. 2006. Edisi terbaru “Kamus Pintar” Bahasa Indonesia. Karisma Publishing Group
West, Bernadette dkk. 1998. Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta
Pudjanarsa, Astu dan Nursuhud, Djati. 2008. Mesin Konversi Energi Edisi Revisi. Andi Yogyakarta: Yogyakarta
Pamulardi, Bambang.1999.Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan.PT RajaGrafindo Persada: Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar